Pertama
Manusia menjadi tertutup mata hatinya lantaran selalu memperturutkan hawa nafsu.
Hawa nafsu telah mendorong untuk melakukan semua yang dilarang Allah.
"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya mereka menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka, apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada."
(QS al-''''Aadiyaat: 6-10).
Dalam kondisi batin manusia seperti ini penting kiranya diobati dengan senantiasa beristigfar, berzikir kepada Allah.
Kedua
Cinta dunia dan takut mati.
Ujian bagi kaum Muslimin mengenai hal ini tergambar dalam
Ketiga
Setan.
Manusia yang dikuasai setan pandai sekali menghiasi perbuatan buruk dengan menjadi (seolah-olah) baik. Ia hipokrit tulen. Tabiat setan ini bisa diredam dengan mendekatkan diri kepada Allah.
Keempat
Tabiat buruk.
Ini merupakan suatu perbuatan yang memang sudah menjadi tabiat (kebiasaan) dan telah mentradisi dalam individu maupun masyarakat. Untuk meruntuhkan tabiat buruk tersebut, lagi-lagi dibutuhkan zikir yang banyak kepada Allah. Kelak zikir akan menukar tabiat buruk menjadi tabiat baik.
Kelima
Dosa.
Manusia diperintahkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Allah (QS Nuh: 10-12). Dosa kita selama ini telah menghalangi turunnya musim yang teratur, rezeki yang merata, anak-anak yang saleh, dan kesejukan dan keharmonisan hidup antarsesama. Ampunan dan pertolongan Allah pasti akan datang jika kita memintanya (QS Al-Baqarah: 186). Karena itu, marilah kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah ihwal perbuatan khilaf dan dosa yang selama ini kita lakukan. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan berkepanjangan dan kenistaan tak bertepi. Pun Allah buka mata hati kita hingga mampu menangkap realitas absolut dan gerak-Nya. Amin
M Arifin Ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar